Thursday, September 26, 2019

PROPOSAL MAGANG AGRIBISNIS POLBANGTAN di TOKO TRUBUS



PROPOSAL
PRAKTIK KERJA LAPANGAN I
PRODUKSI dan PEMASARAN BIBIT JERUK ( Citrus, sp )
DI PERUSAHAAN TRUBUS
MEKARSARI, CIMANGGIS, DEPOK, JAWA BARAT

BELA RATNA WIGUNA
NIRM. 04.1.17.0979

 










PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN
JURUSAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR
KEMENTERIAN PERTANIAN
2019

HALAMAN PERSETUJUAN


Judul
:
Praktik Kerja Lapangan I Pemasaran Jeruk di Perusahaan Trubus,  Mekarsari, Cimanggis, Depok, Jawa Barat
Nama
:
Bela Ratna Wiguna
NIRM
:
04.1.17.0979
Program Studi
:
Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan
Jurusan
:
Pertanian        

Menyetujui :

Pembimbing I



Dr. Dayat, SP.,M.Si
NIP.19630603 198702 1 001

Pembimbing II



Nawangwulan Widyastuti, SP., M.Si
   NIP. 19570913 198503 2 001



Mengetahui :

Ketua                                                                     Ketua Program Studi
   Jurusan Pertanian                                            Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan



    Rudi Hartono, SST., MP.                                                 Ait Maryani, SP., M.Pd.
NIP. 19820307 200604 1 001                                          NIP. 19591009 198202 2 001

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan Proposal Praktek Kerja Lapang (PKL) I dengan judul “ Produksi dan Pemasaran Bibit Tanaman Jeruk di Perusahaan Trubus, Mekarsari, Cimanggis, Depok, Jawa Baratini dengan baik. Proposal Praktek Kerja Lapang ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat akademik sebelum melaksanakan PKL I pada jurusan Pertanian, program studi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan, Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor.
Penyusun proposal ini mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat Dr. Dayat, SP., M.Si. selaku Pembimbing I dan Nawangwulan Widyastuti, SP., M.Si. selaku Pembimbing II. Serta tidak lupa juga penulis sampaikan terima kasih kepada Rudi Hartono, SST., MP. selaku Ketua Jurusan Pertanian Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor dan Ait Maryani, SP., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan, orang tua dan keluarga yang selalu memberi dukungan baik secara materi maupun moril, serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian proposal ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan proposal ini masih terdapat kekurangan, maka dari itu, saran dan masukan yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dalam menyempurnakan laporan ini sehingga dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umunya.


Bogor, Juni 2019
                                                           

Penulis

DAFTAR ISI




Tabel 1. Rencana Materi Magang …………………………………………………….. 21
Tabel. 2 Rencana Kegiatan di lapangan ……………………………………………... 22

 
















DAFTAR GAMBAR


Gambar 1. Daun Jeruk …………………………………………………………………… 5
Gambar 2. Bunga Jeruk …………………………………………………………………...6
Gambar 3. Buah dan Biji Jeruk …………………………………………………………..7
Gambar 4. Tingkat Saluran Konsumen …………………………………………………13














DAFTAR LAMPIRAN


Lampiran 1  ……………………………………………………………………………….. 25
Lampiran 2 ……………………………..………………..…………………………………27
Lampiran 3 …………………………….………………………………………………….. 28













 



PENDAHULUAN


Latar Belakang

Buah merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena  jenis komoditas hortikultura ini sangat digemari oleh masyarakat dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Salah satu jenis buah yang sering dibudidayakan oleh petani di Indonesia adalah Jeruk. Jeruk adalah tanaman tahunan yang berasal dari Asia, terutama dari India dan Indo-Cina. Sejak ratusan tahun yang lalu, Jeruk sudah tumbuh di Indonesia baik secara alami atau di budidayakan. Tanaman Jeruk tersebar di seluruh Indonesia, dengan sentra produksi utama terdapat di provinsi Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.  Jenis Jeruk yang masih dikembangkan petani sekitar 70% - 80% merupakan Jeruk Siam, sedangkan jenis lainnya merupakan jenis Keprok dan Pamelo unggulan daerah seperti Keprok Garut dari Jawa Barat, Keprok Sioumpu dari Sulawesi Tenggara, Keprok Tejakula dari Bali, dan Keprok Kacang dari Sumatera Barat, Pamelo Nambangan dari Jawa Timur dan Pangkajene merah dan putih dari Sulawesi Selatan, sedangkan Jeruk Nipis banyak dibudidayakan di Jawa Timur dan Kalimantan Timur (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian, 2005).
Jeruk merupakan salah satu buah yang digemari oleh semua kalangan masyarakat di Indonesia. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya konsumsi Jeruk di Indonesia dari tahun ke tahun. Tahun 1995-2004 mengalami peningkatan dalam konsumsi buah Jeruk sebesar 12,15% per tahun. Total konsumsi Jeruk Indonesia pada tahun 2004 mencapai 2161,90 ribu ton, sedangkan produksi Jeruk dalam negeri hanya 2071,08 ribu ton. Tingkat konsumsi Jeruk yang tinggi tidak diimbangi dengan produktivitas dari tanaman Jeruk itu sendiri. Produksi Jeruk Indonesia berfluktuasi, hal ini dapat dilihat dari produksi dan luas areal dari tahun 2009  luas areal 350 ha dan menurun pada tahun 2012 menjadi 150 ha, sedangkan produksi Jeruk pada tahun yang sama menurun dari 437.149 ton menjadi 293.460 ton/tahun. Oleh karena itu, untuk mencapai sasaran tingkat konsumsi sebesar 3,26 kg perkapita per tahun diperlukan buah Jeruk sebanyak 745.676 ton. Salah satu upaya untuk mengatasi kebutuhan konsumsi buah Jeruk yaitu dengan melakukan produksi bibit tanaman Jeruk serta menguasai strategi pemasaran. Strategi pemasaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu produk, harga, dan distribusi. Hal yang tidak dapat diabaikan oleh perusahaan dalam rangka memperlancar arus barang dari produsen ke konsumen yaitu saluran distribusi. Adanya saluran distribusi maka perusahaan dapat mengetahui tolok ukur kemampuam pemasaran diberbagai unit pemasaran tersebut.
Trubus merupakan salah satu bentuk perusahaan agribisnis yang bergerak memproduksi Majalah Pertanian, namun karena tuntutan pembaca majalah pertanian yang diterbitkan tahun 1969 yang berkenaan dengan pengadaan bibit dan sarana pertanian, maka pada tahun 1983 di buka Toko Pertanian.  Toko pertanian ini memproduksi berbagai macam bibit tanaman buah, salah satunya tanaman Jeruk. Oleh karena itu, melihat prospek dari produksi dan pemasaran bibit di perusahaan Trubus yang dapat menguasai pasar, akan dilakukan Praktek Kerja Lapang untuk melakukan pengamatan terhadap hal – hal yang berkaitan dengan kegiatan produksi dan pemasaran bibit Jeruk. Hal ini dikarenakan apabila perusahaan melakukan kesalahan dalam pemilihan saluran akan mengakibatkan usaha penyaluran hasil produksi menjadi terhambat, serta apabila terjadi kesalahan kebijakan distribusi yang diambil perusahaan terhadap perantara akan menyebabkan volume penjualan kurang memuaskan, sehingga perlu dilakukannya manajemen saluran distribusi pemasaran Jeruk di perusahaan Trubus.     


Tujuan

Tujuan  dilakukannya Praktek Kerja Lapang di perusahaan Trubus yaitu :
1.     Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan secara langsung kegiatan budidaya bibit Jeruk dan pemasarannya di perusahaan Trubus.
2.     Dapat mengidentifikasi masalah dan pemecahan masalah yang tepat dalam kegiatan budidaya pemasaran bibit Jeruk.
3.     Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam agribisnis (rasa percaya diri, tanggungjawab, kreatif, inovatif, dinamis, disiplin dan tangguh).

Manfaat

Manfaat yang diperoleh dalam kegiatan Praktek Kerja Lapang I di perusahaan Trubus yaitu :
1.     Menambah pengetahuan dan ketrampilan secara langsung kegiatan budidaya bibit Jeruk dan pemasarannya di perusahaan Trubus.
2.     Dapat mengidentifikasi masalah dan pemecahan masalah yang tepat dalam kegiatan budidaya dan pemasaran bibit Jeruk.
3.     Tumbuhnya jiwa kewirausahaan dalam agribisnis (rasa percaya diri, tanggungjawab, kreatif, inovatif, dinamis, disiplin dan tangguh).
















TINJAUAN PUSTAKA


Tanaman Jeruk

Jeruk merupakan tanaman tahunan yang berasal dari Asia Tenggara, yaitu India, Cina Selatan dan beberapa jenis dari Florida, Australia Utara, dan Kaledonia. Akan tetapi kini tanaman Jeruk dapat dijumpai diseluruh Negara di dunia, seperti halnya di Indonesia. Terdapat banyak spesies tanaman Jeruk dari 6 Genus, antara lain Citrus, Microcitrus, Fortunella, Poncitrus, Cymedia, dan Eremocitrus. Dari semua itu, yang paling terkenal adalah Citrus, Fortunella, dan Poncitrus. Sementara itu, yang memiliki nilai ekonomis tinggi sehingga populer hanyalah Citrus.
Jeruk merupakan tanaman berupa semak atau pohon yang memiliki daun tunggal, dan bentuk buah yang beraneka ragam. Tinggi tanaman Jeruk berkisar antara 2-8 meter, dengan tajuk yang tidak beraturan, banyak cabang, rindang, berdahan pendek. Permukaan atas daun berwarna hijau mengkilat dan bagian bawahnya hijau muda. Tangkai daun bersayap sangat sempit dan dapat dikatakan tidak bersayap, panjang 0,5 cm sampai 1,5 cm. Helaian daun tanaman Jeruk berbentuk bulat telur memanjang, atau elliptis, dengan ujung tumpul, melekuk kedalam sedikit, tepi bergerigi beringgit sangat lemah, panjang 3 – 8 cm. Bunga tanaman Jeruk berdiameter 1,5 – 2,5 cm, daun mahkota berwarna putih, buah berbentuk bola, dan kebanyakan daging buah tanaman Jeruk berwarna orange yang diliputi jaringan seperti reticulatum (Tjitrosoepomo, 2007).
Buah Jeruk (Citrus Sinensis) memiliki bentuk bulat agak lonjong dengan warna jingga kekuningan. Buah ini memiliki rasa yang manis dan juga asam serta mengandung banyak air, sehingga mengonsumsi buah Jeruk dapat menyegarkan tubuh. Secara umum, buah ini memiliki biji berukuran kecil dengan jumlah sekitar 5 – 12 biji tergantung dari varietasnya. Bahkan terkadang ada juga buah Jeruk yang tidak memiliki biji sama sekali. Buah ini kaya akan vitamin C dan antioksidan yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan juga membantu melawan infeksi serta flu. Kandungan phytochemicals yang terdapat pada buah Jeruk berfungsi didalam melawan agen penyebab kanker. Selain itu, mengkonsumsi buah Jeruk secara rutin bermanfaat didalam mengatur tekanan darah, meredakan sembelit, mencegah penyakit jantung, membersihkan darah, dan masih banyak lagi.
Klasifikasi dari tanaman Jeruk:
Kingdom                       : Plantae (Tumbuhan)
Sub Kingdom                : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi                   : Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
Devisi                           : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                            : Dicotyledonae (Tumbuhan dikotil)
Sub Kelas                     : Rosidae
Ordo                             : Sapindales
Family                          : Rutaceae
Genus                          : Citrus
Spesies                        : Citrus sp.


Morfologi Tanaman Jeruk

Morfologi Akar
Tanaman Jeruk memiliki perakaran tunggang yang kuat, serabut dan juga akar halus. Akar tunggang dapat tumbuh mencapai kedalaman hingga 4 meter pada kondisi tanah yang subur dan gembur. Akan tetapi akar ini akan berhenti tumbuh jika struktur tanah keras atau tanah berada di dalam air. Hal tersebut dikarenakan pada ujung akar tanaman terdiri dari sel – sel muda yang senantiasa membelah dan merupakan titik tumbuh pada tanaman Jeruk. Keadaan sel ini sangat lembut sehingga mudah sekali rusak apabila menembus tanah yang keras dan padat. Pada dasarnya kedalaman akar tanaman Jeruk juga bervariasi, karena semua itu tergantung dari kondisi tanah (lingkungan tempat tumbuh) dan juga varietasnya.

Morfologi Daun
Gambar 1. Daun Jeruk

Daun Jeruk ada yang bersayap (kelompok Jeruk Aurantium) dan ada juga yang tidak bersayap (kelompok Jeruk Medica). Daun tanaman ini memiliki panjang antara 5 cm hingga 15 cm. Dengan bentuk oval dan pada ujung daun sedikit meruncing serta pada bagian pangkal agak melingkar dan tumpul.Tulang daun Jeruk ada yang berbentuk menyirip beraturan dan ada juga yang berbentuk berselang-seling, serta pada bagian tepi daun ada yang bergerigi dan ada yang tidak. Daun Jeruk apabila diremas akan mengeluarkan bau yang spesifik karena mengandung minyak asiri (minyak terbang). Daun Jeruk memiliki warna hijau tua dan terlihat tebal. Pada permukaan daun jika dilihat sekilas tampak mengkilap seperti terlapisi plastik, hal tersebut dikarenakan pada permukaan daun Jeruk dilapisi oleh lilin yang begitu padat dan mengandung sedikit pektin, sehingga apabila kehujanan membuat tetesan air hujan segera tergelincir jatuh.

Morfologi Batang
Tanaman Jeruk memiliki batang berbentuk bulat dan terdapat mata tunas. Dimana batang tanaman  Jeruk ada yang teksturnya kasar, ada yang halus, dan ada juga yang berduri tergantung dari varietasnya. Apabila batang ini dibiarkan tanpa dilakukan pemangkasan, maka akan tumbuh mencapai ketinggian 15 meter bahkan lebih. Batang tanaman ini memiliki bermacam-macam warna, dari varietasnya.

Morfologi Bunga
Gambar 2. Bunga Jeruk
Tanaman Jeruk memiliki jenis bunga majemuk dengan warna putih pucat. Bunga tanaman Jeruk merupakan bunga sempurna (hermaprodit) dimana dalam satu bunga terdapat putik dan benang sari. Benang sari dan putik tersebut terdapat pada mahkota bunga dengan jumlah bervariasi antara  5-20 benang sari dan hanya 1 buah putik. Bunga Jeruk biasanya muncul pada bagian ketiak daun atau ranting yang masih muda. Selain itu, bunga ini memiliki bau yang harum dan mengandung nektar (madu), sehingga menarik serangga seperti lebah. Pada dasarnya tanaman Jeruk dapat berbunga sepanjang tahun asalkan kondisi ekositemnya memenuhi syarat pembungaan.

Morfologi Buah dan Biji
Gambar 3. Buah dan Biji Jeruk
Buah Jeruk memiliki bentuk yang bervariasi, ada yang bulat, oval, atau lonjong memanjang. Kulit buah Jeruk ada yang tebal dan sukar dikupas, dan ada juga yang tipis mudah dikupas. Selain itu, warna buah Jeruk juga bervariasi, antara lain kuning, hijau, dan jingga, semua itu tergantung dari varietasnya.
Biji Jeruk terdapat dalam bulir buah dengan ukuran kecil berbentuk menyerupai telur, akan tetapi pada salah satu ujungnya meruncing. Biji Jeruk memiliki warna putih keabu-abuan. Jumlah biji ada yang banyak dan ada juga yang tidak berbiji tergantung dari varietasnya.


Syarat Tumbuh Tanaman Jeruk

Iklim
Tanaman Jeruk dapat tumbuh di daerah berjenis apa saja, baik daerah dataran rendah maupun dataran tinggi. Semua jenis tanaman Jeruk tidak menyukai tempat yang terlindung dari sinar matahari. Suhu atau temperature optimal antara 200 C – 300 C, namun ada yang masih dapat tumbuh normal pada suhu 380 C (Naharsari, 2007).
Tergantung pada spesiesnya, Jeruk memerlukan 5 – 6, 6 – 7, atau 9 bulan basah (musim hujan). Bulan basah ini diperlukan untuk perkembangan bunga dan buah agar tanahnya tetap lembab. Di Indonesia tanaman ini sangat memerlukan air yang cukup terutama di bulan Juli – Agustus. Kecepatan angin yang lebih dari 40 – 48 % akan merontokkan bunga dan buah. Untuk daerah yang intensitas dan kecepatan anginnya tinggi tanaman penahan angin lebih baik ditanam berderet tegak lurus dengan arah angin. Kelembaban optimum untuk pertumbuhan tanaman ini sekitar 70 – 80 % (Prihatman, 2000).

Tanah
Jeruk ditanam pada berbagai jenis tanah dan lahan, mulai dari lahan kering, sawah sampai lahan tergenang. Terdapat beberapa syarat dalam penentuan jenis tanah yang akan digunakan untuk menanam Jeruk. Jenis tanah Andosol dan Latosol sangat cocok untuk budidaya Jeruk. Tanah yang baik dengan tekstur gembur berpasir hingga lempung beliat dengan fraksi liat 7 – 27 %, debu 25 – 50 %, dan pasir kurang dari 50 %, cukup humus, tata air dan udara baik (Naharsari, 2007).
Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok untuk budidaya Jeruk adalah 5,5 – 6,5 dengan pH optimum 6. Air tanah yang optimal berada pada kedalaman 150 – 200 cm di bawah permukaan tanah. Pada musim kemarau 150 cm dan pada musim hujan 50 cm. Tanaman Jeruk menyukai air yang mengandung garam sekitar 10 %. Tanaman Jeruk dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki kemiringan sekitar 300 (Prihatman, 2000).


Jenis – jenis tanaman Jeruk

Jeruk Besar
Jeruk besar dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga ketinggian 1000 m di atas permukaan laut. Jenis Jeruk ini lebih menyukai daerah yang permukaan air tanahnya dalam dan tidak tergenang air. Pohon Jeruk besar relatif tinggi, yakni antara 6 – 12 m. Batangnya yang masih muda berduri, tetapi setelah tua duri – durinya menjadi lapuk. Jeruk besar mempunyai bunga majemuk yang terletak pada ujung cabang, berbau harum, daun pelindung agak besar, kelopak daun berbentuk cawan dan bulat. Tajuk bunganya ada 5 – 6 lembar, benang sarinya berjumlah sekitar 20. Buah Jeruk besar, sesuai namanya daging buahnya sedikit mengandung air, berwarna merah muda, rasanya manis tetapi ada juga yang asam. Setiap pohon Jeruk besar dapat menghasilkan buah sebanyak 200 buah dalam satu musim. Waktu pembentukan bunga sampai buah masak membutuhkan waktu sekitar 7 – 8 bulan (Suhaeni, 2008).

Jeruk Nipis
Jeruk Nipis bersal dari Indonesia dan dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan pH 5,5 – 6. Ketinggian Jeruk nipis berkisar antara 1,5 – 5 meter. Ranting – rantingnya berduri pendek, kaku dan tajam. Daun selang – seling berbentuk lonjong sampai bundar, dan berukuran (4 - 8) cm x ( 2 – 5) cm. Pinggiran daunnya bergerigi kecil dan tangkai daunnya bersayap sempit. Bunga Jeruk nipis berbentuk tandan pendek, berada diketiak daun pada pucuk yang baru merekah. Jumlah bunga pertandan sekitar 1 – 10 kuntum (Sarwono, 2011).

Jeruk Siam
Batang Jeruk Siam pada umumnya mempunyai tinggi antara 2,5 – 3 m. Kebanyakan Jeruk Siam memiliki bentuk daun yang bisa dibedakan dari Jeruk lainnya. Bentuk daunnya oval dan berukuran sedikit lebih besar dari Jeruk besar. Ukuran daunnya sekitar 7,8 cm x 3,9 cm dan memiliki sayap daun kecil. Ujung daunnya sedikit terbelah sedangkan bagian pangkalnya meruncing. Jeruk siam memiliki ciri khas kulit buahnya tipis (sekitar 2 mm), permukaannya halus, licin, mengkilap, dan menempel lekat pada daging buahnya. Terpenting dari semua itu adalah buahnya lunak dengan rasa manis dan harum (Pracaya, 2004).

Jeruk Manis
Pohon Jeruk manis bisa mencapai ketinggian 6 – 10 m. Mempunyai duri yang kuat, ranting yang muda bersudut dan biasanya berduri, bercabang rendah, tajuk pohon bulat dan kerimbunan sedang. Daun berbentuk bulat telur, panjangnya kurang lebih 5 – 15 cm dan lebar 2 – 8 cm, ujungnya sedikit meruncing, dan biasanya sedikit berlekuk, daun bagian atas berwarna hijau mengkilat dengan titik – titik kuning muda, sedangkan permukaan bagian bawah berwarna hijau muda sampai hijau kekuningan kusam dengan titik – titik hijau tua. Buah Jeruk manis berukuran besar, tangkainya kuat, bentuk buah bulat hingga lonjong berdiameter 4 – 12 cm. Buah yang telah masak berwarna oranye, kuning, atau hijau kekuningan berbau sedikit harum, kusam dan sedikit mengkilap (Pracaya, 2004).


Perbanyakan Tanaman Jeruk

Tanaman Jeruk bisa diperbanyak dengan 2 cara, yaitu Generatif (sexual), yaitu dengan biji, biji jeruk ada yang tumbuh mono – embrional (satu batang) dan ada yang poll – embrional (banyak batang). Sedangkan perbanyakan dengan cara Vegetatif (asexsual) dapat dilakukan dengan cangkok dan okulasi.
Perbanyakan tanaman secara Generative dilakukan dengan menanam biji yang dihasilkan dari penyerbukan antara bunga jantan dan bunga betina. Secara alami, proses penyerbukan terjadi dengan bantuan angin atau serangga. Namun saat ini, penyerbukan sering dilakukan dengan bantuan manusia, terutama para pemulia tanaman untuk memperbanyak atau menyilang tanaman dari beberapa varietas yang berbeda. Keunggulan tanaman hasil perbanyakan secara generatif adalah system perakarannya yang kuat dan rimbun, sehingga sering dijadikan sebagai batang bawah untuk okulasi atau sambungan. Keuntungan dari perbanyakan secara Generative diantaranya sistem perakaran lebih kuat, lebih mudah diperbanyak dan angka waktu berbuah lebih panjanng, sedangkan kelemahan adalah waktu untuk mulai berbuah lebih lama dan sifat turunan tidak sama dengan induk.
Perbanyakan tanaman secara Vegetative dapat dilakukan dengan okulasi (Budding), yaitu menyatunya bagian – bagian tanaman dengan jalan regenerasi, yang berhasil mencapai penyatuan fisik dan tumbuh menjadi satu tanaman tunggal. Bagian yang memberi akar disebut batang bawah (rootstock) dapat berupa sepotong akar atau tanaman utuh, bagian yang ditambahkan disebut batang atas (scion atau entris) berupa mata tempel. Secara umum, okulasi terdiri dari pengirisan batang bawah, pengambilan dan penyisipan mata, pengikatan tempelan dan pemotongan batang bawah. Waktu yang baik melakukan okulasi adalah pada saat kulit batang bawah maupun batang atas muda dikelupas dari kulitnya. Saat ini terjadi pada waktu pembelahan sel dalam kambium berlangsung secara aktif. Setiap tanaman mempunyai waktu pembelahan yang berbeda, ada yang aktif di musim kemarau atau saat musim hujan.
Adapun urutan okulasi adalah :
-        Pada batang bawah, dibuat sayatan melintang sepanjang 1 cm, dari ujung irisan melintang ini kulit dikupas ke bawah sepanjang 2-3 cm sehingga mirip lidah.
-        Kulit yang mirip lidah dipotong menjadi 2/3 – nya.
-        Mata tempel diambil dengan cara irisan segi empat. Besarnya kulit mata ini harus lebih kecil, karena jika ukuran kulit mata sama atau lebih besar maka okulasi akan gagal.
-        Kulit mata yang telah dilepas dari kayunya, didalamnya ada kambium dan di luar matanya, ditempelkan pada irisan batang bawah. Setelah tempelan pas benar, kemudian diikat dengan plastik.
-        Dalam waktu 2-3 minggu kemudian ikatan dibuka. Bila matanya masih hijau, berarti okulasi berhasil, jika coklat, berarti okulasi gagal dan perlu dilakukan penyulaman.
Teknik Vegetative yang kedua dapat dilakukan dengan cara mencangkok. Dahan yang akan dicangkok tidak boleh bergaris tengah kurang dari 1 cm, sudah dewasa, dan sehat. Jika sudah ada dahan yang siap dicangkok selanjutnya kupas kulit dahan secara mengeliling selebar 1-3 cm, kemudian bagian yang telah terbuka itu ditutupi dengan tanah, setelah tertutup dengan tanah kemudian dibalut dengan sabut kelapa atau plastik yang diberi lubang – lubang untuk sirkulasi. Cangkokan disiram setiap hari supaya tidak kekurangan air. Dalam beberapa hari dahan sebelah atas cangkokan akan tumbuh akar, setelah akar tumbuh panjang dan keluar dari sabut, barulah dipotong dahan bagian bawah, kemudian tanam pada lahan yang sudah dipersiapkan. Lubang yang dipersiapkan sebelumnya harus diberi pupuk kandang yang baik.


Konsep Dasar Pemasaran

            Menurut Kotler (2000), pemasaran yaitu suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Menurut David (2006), strategi pemasran adalah seni dan ilmu untuk memformulasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya. Menurut Rangkuti (1997), unsur – unsur pemasran dapat diklasifikasikan menjadi 3 unsur sebagai berikut:
1.     Unsur strategi persaingan, dapat dikelompokkan menjadi 3 :
a.     Segmentasi pasar, adalah tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah.
b.     Targetting, adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki.
c.     Positioning, adalah penetapan posisi pasar. Tujuannya adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada dipasar kedalam benak konsumen.
2.     Unsur strategi pemasaran, terdapat 2 unsur strategi pemasaran :
a.     Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan.
b.     Bauran pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan – kegiatan mengenai produk, harga, promosi dan tempat.
3.     Unsur nilai pemasaran, dapat dikelompokkan menjadi 3 :
a.     Merek atau Brand, adalah nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan.
b.     Pelayanan atau service, adalah nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa pelayanan jasa pada konsumen.
c.     Proses, adalah nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Bauran pemasaran atau biasa disebut dengan marketing mix, merupakan strategi dasar manajemen pemasaran yang ditetapkan oleh perusahaan dalam memasarkan produknya. Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Berbagai kemungkinan ini dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok variabel yang disebut 7P dalam kegiatan pemasaran yaitu Product (produk), Price (harga), Place (tempat), Promotion (promosi), People (orang), Pshycal Evidence (lingkungan fisik), Process (proses).
Distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha untuk memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (Tjiptono, 2008). Menurut Philip Kotler (1997) yang dimaksud dengan saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu barang atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi.
Ada 4 macam saluran distribusi yang dapat digunakan untuk mencapai konsumen, yaitu :
Gambar 4. Tingkat saluran konsumen
1.     Level 0 (Perusahaan – Konsumen)
Merupakan saluran distribusi langsung. Biasanya saluran distribusi langsung ini dipakai oleh perusahaan atau produsen bilamana transaksi penjualan kepada konsumen relatif cukup besar.
2.     Level 1 (Perusahaan – pengecer – konsumen)
Produsen barang – barang jenis perlengkapan operasi dapat menggunakan distributor industry untuk mencapai pasarnya.


3.     Level 2 (Perusahan – Pedagang grosir – Pengecer – Konsumen)
Biasanya distribusi semacam ini dipakai oleh produsen yang tidak memiliki departemen pemasaran. Juga perusahaan yang ingin memperkenalkan barang baru atau ingin memasuki daerah pemasaran baru, lebih suka menggunakan agen.
4.     Level 3 (Perusahaan – Pedagang grosir – Pedagang besar – Pengecer – Konsumen)
Saluran distribusi ini dapat digunakan oleh perusahaan dengan pertimbangan antara lain bahwa unit penjualannya terlalu kecil untuk dijual secara langsung.


Pemasaran Bibit Tanaman Jeruk

Pemasaran hasil pertanian atau tata niaga pertanian merupakan serangkaian kegiatan ekonomi berturut – turut yang terjadi selama perjalanan komoditas hasil – hasil pertanian mulai dari produsen primer sampai ke tangan konsumen (FAO, 1985).
Tujuan pemasaran adalah mencari keuntungan dengan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga dapat memuaskan konsumen itu sendiri. Kegiatan yang paling utama pemasaran dalam hal memenuhi kepuasan konsumen adalah dengan memperhatikan produk, harga, distribusi dan promosi yang dikenal dengan istilah bauran pemasaran.
Pemasaran bibit tanaman buah secara konvensional dilakukan melalui dua cara, yaitu Level 0 yang melakukan penjualan secara langsung ke konsumen (perorangan) dan Level 1 dimana penjualan melalui pedagang (perantara, pengecer) kemudian ke konsumen (lembaga, perusahaan, kelompok, atau perorangan). Penjualan secara langsung ke konsumen dilakukan dengan membuka showroom yang umumnya berada di pinggir jalan. Harga bibit tanaman buah ditentukan oleh tinggi tanaman dan system penjualan, eceran atau borongan. Apabila sistem penjualan bibit tanaman buah secara eceran maka harga bibit dapat meningkat sampai tiga kali lipat dibandingkan borongan atau partai besar. Konsumen yang membeli eceran adalah konsumen perorangan dan konsumen yang membeli borongan atau partai besar adalah pedagang (pengecer, perantara). Namun saat ini aktivitas pemasaran bibit tidak hanya dilakukan secara konvensional saja, strategi untuk meningkatkan pendapatan dilakukan dengan berbagai macam promosi melalui online misalnya dengan website dan media sosial. Dimana website dan media sosial tersebut berisi produk, harga, layanan, alamat, testimony, dan lain sebagainya. Strategi pemasaran yang demikian akan sangat mendukung bisnis penjualan bibit tanaman jika diintegrasikan antara online dan offline.


Perusahaan Toko Trubus

Berawal dari tuntutan pembaca majalah pertanian Trubus yang diterbitkan tahun 1969 berkenaan dengan pengadaan bibit dan sarana pertanian, maka pada tahun 1983 di buka toko pertanian pertama yang terletak di jalan Gunung Sahari III/7, Jakarta Pusat yang lebih dikenal dengan nama Toko Trubus Sahari. Pada tahun yang sama dibangun Toko Trubus kedua yaitu Toko Trubus Cimanggis, Depok. Di lokasi ini juga terdapat kegiatan pengadaan dan perawatan tanaman yang mendukung suplai tanaman buah di Toko Trubus yang lain. Sampai saat ini Toko Trubus telah memiliki 17 Toko Trubus yang tersebar di Jabodetabek, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Visi
Visi Toko Trubus yaitu:
Menjadi perusahaan Agribisnis yang diakui unggul dalam produk dan jasa berkualitas tinggi.
Misi
Misi Toko Trubus yaitu :
1.     Memperluas akses bagi konsumen untuk mendapatkan produk dan jasa yang dapat meningkatkan nilai tambah serta manfaat dari hobi dan kegiatan bisnis bidang pertanian.
2.     Memproduksi dan menjalankan fungsi retai, serta menjadi distributor produk dan sarana pertanian.
3.     Mempengaruhi kebijakan pembangunan agar lebih mendukung pengembangan produk, pemasaran produk dan sarana pertanian.
4.     Memperluas jangkauan pelayanan secara berkelanjutan.

Definisi Wirausaha

Wirausaha adalah seorang inovator yang mampu mengubah kesempatan menjadi sebuah ide yang bisa dijual, dapat memberikan nilai tambah melalui upaya, waktu, biaya, serta kecakapan dengan tujuan mendapatkan keuntungan.( Menurut Mas’ud Machfoedz dan Mahmud Machfoedz , 2004)


Kewirausahaan

Kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian (Richard Cantillon, 1775)
Adapun karakteristik seorang wirausaha menurut Maya, 2015 :
-        Disiplin
Kerja keras dan disiplin merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang dalam berwirausaha. Selain kerja keras ia juga harus disiplin dalam melaksanakan usahanya, sebab meskipun orang bekerja keras tetapi kalau tidak disiplin, usahanya kurang berarti. Para wirausaha yang mempunyai kemauan keras dan penuh disiplin akan dapat menggerakkan motivasi untuk bekerja secara bersungguh-sungguh. Disiplin (disciple) yang berarti pengikut atau murid. Perkataan disiplin mempunyai arti latihan dan ketaatan kepada aturan.
-        Komitmen tinggi
Sikap yang memegang teguh prinsip-prinsip kebenaran yang berlaku, tidak sekalipun mengingkarinya walaupun dengan dirinya sendiri, serta selalu berusaha menyesuaikan kata dan perbuatan.
-        Jujur
Sikap jujur dalam berwirausaha artinya bahwa seorang wirausaha harus mau dan mampu mengatakan apa adanya, kejujuran dapat disamakan dengan amanah yang harus dijalankan. Amanah yang diartikan apabila diberi kepercayaan tidak berkhianat, kalau berkata selalu benar, jika berjanji tidak ingkar.

-        Kreatif dan Inovatif
Kreativitas adalah kemampuan untuk berpikir yang baru dan berbeda. Kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru (thinking new thing), oleh itu menurutnya kewirausahaan adalah berpikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Menurut Woolfolk (2004), kreativitas adalah kemampuan individu untuk menghasilkan sesuatu yang baru atau asli atau pemecahan suatu masalah. Kreativitas adalah kemampuan seseorang melahirkan sesuatu (produk) yang baru. Innovation is the ability to apply creative solutions to those problems and opportunities to enhance or to enrich people’s live, Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan.
Inovatif merupakan terobosan baru. Inovatif dalam berwirausaha berarti suatu proses untuk dapat mengubah peluang usaha menjadi gagasan baru yang dapat menghasilkan uang. Apabila seorang wirausaha ingin sukses, ia harus dapat membuat produk yang dihasilkan dengan inovasi-inovasi baru. Salah satu penyebab kegagalan dalam berwirausaha biasanya terletak pada keterlambatan berinovasi dalam produk, pelayanan serta pemasarannya.
-        Mandiri dan realistis
Sikap untuk tidak menggantungkan keputusan akan apa yang harus dilakukan kepada orang lain, sesuatu dikerjakan memang karena kemampuannya sendiri serta tidak pernah merasa besar karena orang lain, tetapi besar karena usaha kerasnya.Pribadi mandiri ialah dia yang tahu siapa dan apa dia itu, dia adalah seorang manusia yang tahu apa yang dilakukannya, karena sadar apa yang dituju. Pribadi itu utuh dan tidak berantakan. Ia tahu akan menerima baik keunggulan maupun kelemahannya. Ia menerima dirinya sendiri dan orang lain apa adanya. Ia tidak berkelit menghadapi kenyataan. Dalam menjalankan pekerjaannya ia selalu berdasarkan atas bakat dan kemampuan yang dimilikinya (realistis) dan bekerja menurut keyakinan serta kemampuannya sendiri (mandiri) dan percaya kepada nasibnya sendiri. Seorang wirausaha dia dapat menjalankan usaha yang digelutinya tanpa harus bergantung pada orang lain.
Selain hal-hal diatas, masih ada beberapa karakteristik yang harus dimiliki seorang wirausaha, diantaranya :
-        Berani menghadapi resiko
Orang yang menggunakan istilah entrepreneur di awal abad ke-18, mengatakan bahwa wirausaha adalah seseorang yang menanggung resiko. Wirausaha dalam mengambil tindakan hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, melainkan perhitungan yang matang. Ia berani mengambil resiko terhadap pekerjaannya karena sudah di perhitungkan dengan seksama dan realistis. Keberanian menghadapi resiko yang didukung komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyata/jelas, objektif dan merupakan umpan balik (feedback) bagi kelancaran kegiatannya.
-        Selalu mencari peluang
Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan. Karena wirausaha adalah seseorang yang merasakan adanya peluang, mengejar peluang-peluang  yang sesuai dengan situasi dirinya, dan percaya bahwa kesuksesan merupakan suatu hal yang dapat dicapai.
-        Memiliki jiwa kepemimpinan 
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, lebih dahulu, lebih menonjol. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan inovasi, ia selalu menampilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkannya lebih cepat, lebih dahulu dan segera berada di pasar. Ia selalu menampilkan produk baru dan berbeda, sehingga ia menjadi pelopor yang baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Ia selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menjadi nilai tambah. Karena itu, perbedaan bagi seorang yang memiliki jiwa kewirausahaan merupakan sumber pembaharuan untuk menciptakan nilai tambah. Ia selalu ingin bergaul untuk mencari peluang, terbuka untuk menerima kritik dan saran yang kemudian dijadikan peluang. Leadership Ability adalah kemampuan dalam kepemimpinan. Wirausaha yang berhasil memiliki kemampuan untuk menggunakan pengaruh tanpa kekuatan (power), seorang pemimpin harus memiliki taktik mediator dan negosiator daripada diktator.

-        Memiliki kemampuan manajerial
Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah kemampuan untuk memanagerial usaha yang sedang digelutinya, seorang wirausaha harus memiliki kemapuan perencanaan usaha, mengorganisasikan usaha, memvisualisasikan usaha, mengolah usaha dan sumber daya manusia, mengontrol usaha, maupun kemampuan mengintergrasikan operasi perusahaanya yang kesemuanya itu adalah merupakan kemampuan managerial yang wajib dimiliki oleh seorang wirausaha, tanpa itu semua maka bukan keberhasilan yang diperoleh tetapi kegagalan usaha yang akan dituai.
-        Memiliki keterampilan personal
Seorang wirausaha harus percaya diri dan mandiri yang tinggi untuk mencari penghasilan dan keuntungan melalui usaha yang dilasanakannya, mau dan mampu mencari serta menangkap peluang yang menguntungkan dan memanfaatkan peluang tersebut, mau dan mampu berkomunikasi dengan siapapun, mencintai kegiatan usahanya, menghadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana, jujur, hemat, dan disiplin, mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri demi meningkatkan usahanya dan memotivasi orang lain serta melakukan perluasan dan usaha, serta berusaha mengenal dan mengendalikan lingkungan serta menggalang kerja sama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan.










RENCANA PELAKSANAAN


Waktu dan Tempat

Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) I dengan komoditas usaha agribisnis produksi bibit dan pemasaran bibit Jeruk untuk tahun ajaran 2018/2019 ini akan dilaksanakan mulai tanggal 24 Juni – 16 Agustus 2019 yang bertempat di Di Perusahaan Trubus, Jalan Mekarsari Raya RT/RW 01/07, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Perusahaan Trubus  ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis pertanian dengan produk yang dihasilkan berupa Majalah Pertanian, Bibit tanaman, sarana pertanian, dan lain - lain.

Materi Kegiatan

Kegiatan PKL I yang akan dilaksanakan meliputi pelaksanaan pembelajaran mengenai teknis produksi bibit dan pemasaran bibit Jeruk yang akan menjadi rujukan bagi mahasiswa untuk menambah ilmu pengetahuan, selain itu juga yang menjadi materi kegiatan PKL I adalah strategi membangun jejaring kemitraan usaha tani dalam penumbuhan dan pengembangan minat wirausaha bidang agribisnis. Pada kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) I rencana materi yang didapatkan ialah mengenai produksi bibit dan pemasaran bibit Jeruk, dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini











Tabel 1. Rencana Materi Magang
No
Tujuan
Materi
Parameter
Output
Paraf Pembimbing Eksternal






1.
Perkenalan perusahaan
Trubus merupakan tempat dalam memproduksi bibit dan pemasaran bibit Jeruk.
Mengetahui proses dalam produksi bibit dan pemasaran bibit Jeruk
Dapat melakukan proses perbanyakan bibit Jeruk dan mengetahui pemasaran bibit Jeruk

2.
Produksi bibit Jeruk dan Pemasaran bibit Jeruk
Perbanyakan bibit Jeruk
Melakukan perbanyakan bibit Jeruk dengan teknik generative atau fegetatif
Dapat mengetahui cara perbanyakan bibit Jeruk

Pemasaran bibit Jeruk
Melakukan pemasaran bibit Jeruk secara langsung di Toko Trubus atau via online.
Megerti proses pemasaran bibit Jeruk



3.
Identifikasi masalah dalam kegiatan produksi bibit Jeruk dan Pemasaran Jeruk.
Identifikasi masalah
Menemukan masalah yang terjadi pada kegiatan produksi bibit Jeruk dan Pemasaran bibit Jeruk
Ditemukan masalah pada kegiatan produksi bibit dan pemasaran bibit Jeruk

Pemecahan masalah
Mengetahui solusi yang cocok untuk masalah yang terjadi pada produksi bibit dan pemasaran bibt Jeruk
Mampu mengatasi masalah yang ada dengan solusi yang tepat dan efektif

4.
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan
Karakteristik dari seorang wirausahawan
Tumbuhnya rasa percaya diri dan kreativitas dalam beragribisnis
Mampu menjadi wirausaha muda pertanian yang cakap dan tangguh


Metode Pelaksanaan

Metode Pelaksanaan PKL 1 dengan cara magang. Magang merupakan proses pembelajaran mahasiswa dalam bentuk kerja lapangan untuk memenuhi tugas yang diberikan.

Tahap Pelaksanaan

     Pelaksanaan PKL I diawali dengan kegiatan pembekalan yang dilaksanakan di Aula Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor pada tanggal 21 Mei 2019 dan dilanjutkan dengan kegiatan survei lokasi dan penyusunan proposal pengajuan lokasi PKL I, pelaksanaan, sampai kegiatan ujian PKL I. Pelaksanaan PKL I di unit agribisnis sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Direktur Polbangtan Bogor di bawah bimbingan dosen pembimbing internal dan pembimbing eksternal.
Pelaksanaan PKL I di lapangan dilakukan oleh penulis sesuai perencanaan di proposal. Pembimbing internal melakukan supervisi dan memberikan bimbingan kepada mahasiswa di lapangan. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.
Alokasi waktu efektif pelaksanaan PKL I, sebagai berikut : Pembekalan dilaksanakan 1 hari, survei calon lokasi dilaksanakan 14 hari, penyusunan proposal  dilaksanakan 7 hari, pelaksanaan di lapangan dilaksanakan selama 53 hari, konsultasi laporan setelah PKL dilakukan 7 hari, ujian hasil PKL diksanakan 1 hari.
Tabel 2. Rencana Kegiatan di lapangan
No
Tujuan
Tanggal
kegiatan
Output
1.
Memahami dan trampil dalam produksi bibit tanaman jeruk (perbanyakan tanaman secara Generatif atau Vegetatif)

24 Juni – 20 Juli 2019
Cara perbanyakan bibit tanaman Jeruk secara Generatif dan Vegetatif
Mampu melakukan kegiatan perbanyakan tanaman Jeruk
2.
Memahami dan trampil dalam proses pemasaran bibit tanaman Jeruk.
22 Juli – 16 Agustus 2019
Cara pemasaran bibit tanaman Jeruk
Mampu memasarkan bibit tanaman Jeruk







Praktik Kerja lapang (PKL) I yang akan dilaksanakan dalam kegiatannya menggunakan metode magang. Metode ini dilakukan dengan mengikuti langsung kegiatan dan mempraktikannya mulai dari pembuatan bibit Jeruk sampai pemasaran bibit Jeruk. Pengumpulan data diperoleh dari hasil survei lokasi PKL di perusahaan Trubus . Adapun jadwal kegiatan di lokasi PKL 1 terlampir pada jadwal palang kegiatan (Lampiran 1)
















Daftar Pustaka


AAK. 2004. Budidaya Tanaman Jeruk. Yogyakarta : Kanisius.
Aaker, A. David.2006. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Mitra Utama.
Departemen Pertanian,Badan Penelitian dan Pengembangan Pertania. 2005. Persebaran Jeruk di Indonesia.
Ir. Pracaya. 1993. Jeruk Manis. Jakarta : Penebar Swadaya.
Joesoef, M. 1993. Penuntun Berkebun Jeruk. Jakarta : Bhratara.
Kotler, Philip dan Keller Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga.
Machfoedz, Mas’ud. 2004. Kewirausahaan. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.
Naharsari, Nur Dyah. 2007. Bercocok Tanam Jeruk. Bekasi : Azka Press.
Prihatman, K. 2000. Jeruk (Citrus sp). Jakarta : Angkasa.
Rangkuti, Freedy. 1997. Riset Pemasaran. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Sarwono. 2011. Khasiat dan Manfaat Jeruk Nipis. Jakarta : Agromedia.
Suhaeni, Neni. 2008. Petunjuk Praktis Menanam Jeruk. Jakarta : Binamuda Ciptakreasi.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Woolfolk, Anita. 2004. Educational Psychology Buku 2. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Internet :
Toko Trubus, 2015. www.tokotrubus.co.id (Diakses pada tanggal 8 Juni 2019)

 

 

 

 

 

 

 














 























Lampiran 2.

JURNAL HARIAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN I
PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN
JURUSAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR


Nama                       :     Bela Ratna Wiguna

NIRM                        :     04.1.17.0979

Lokasi PKL               :     Perusahaan Trubus, Cimanggis, Depok, Jawa Barat

No.
Hari/Tanggal
Kegiatan
Paraf
Pembimbing Eksternal







Lampiran 3.

LEMBAR KONSULTASI
PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN
JURUSAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR
TAHUN 2019


Nama                                      : Bela Ratna Wiguna
NIRM                                       : 04.1.17.0979
Lokasi PKL                              : Perusahaan Trubus, Cimanggis, Depok, Jawa Barat              
Pembimbing  Internal              : 1. Dr. Dayat, SP., M.Si. ( Dosen Pembimbing I )
                                                  2. Nawangwulan Widyastuti, SP., M.Si. ( Dosen Pembimbing II )
Pembimbing Eksternal   :

NO.
Tanggal
Materi Bimbingan
Saran Pembimbing
Paraf Pembimbing









No comments:

Post a Comment